BAZNAS
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • ZAKAT Fitrah
  • FIDYAH
ZAKAT FITRAH
BAZNAS
  • Infak
  • Zakat
  • Fidyah
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini

Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati?

20 Nov 2025
Artikel
Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati?

Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati? 7 Peringatan Penting bagi Muslim di Era Media Sosial

Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati? Kenali 7 bahaya besar media sosial yang bisa mengeraskan hati dan menjauhkan seorang Muslim dari cahaya iman. Artikel ini membahas dalil Al-Qur’an, hadis, pandangan ulama, dan solusi agar hati tetap hidup di era digital.

Pendahuluan

Media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Tanpa disadari, kebiasaan scrolling berjam-jam dapat melemahkan konsentrasi, menguras waktu, mengganggu ibadah, dan bahkan mengeraskan hati. Banyak ulama menegaskan bahwa penyakit hati sering muncul dari sesuatu yang dianggap “sepele” namun dilakukan terus-menerus, dan salah satunya adalah tenggelam dalam konsumsi konten yang tidak bermanfaat.

Di era digital, tantangan terbesar bukan lagi kurangnya akses informasi, tetapi berlebihannya informasi—yang membuat seseorang kehilangan fokus, lalai dari zikir, dan perlahan menjauh dari Allah tanpa terasa.

Artikel ini menghadirkan 7 peringatan penting dari sisi Islam untuk membantu kita memahami bagaimana scrolling berlebihan bisa membuat hati “mati”, lengkap dengan dalil Al-Qur’an, hadis, dan pandangan ulama.

1. Terlalu Banyak Hal yang Melalaikan dari Zikir

Allah mengingatkan:

“Janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.”
(QS. Al-Munafiqun: 9)

Di zaman sekarang, “harta dan anak-anak” bisa diperluas menjadi segala hal yang membuat lalai, termasuk hp dan media sosial. Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa hati mati ketika seseorang tenggelam dalam sesuatu yang membuatnya lupa akhirat.

Scrolling tanpa henti sering menggantikan waktu zikir dan membaca Qur’an.

2. Hati Menjadi Keras Karena Terpapar Kemaksiatan

Semakin banyak konten yang di-scroll, semakin besar peluang melihat hal yang dilarang: aurat, gosip, ghibah, atau candaan tidak pantas. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya hati bisa berkarat sebagaimana besi berkarat.”
(Lalu beliau menyebutkan bahwa dzikir dan istighfar adalah penghapusnya.)

Paparan visual buruk secara terus-menerus membuat hati gelap dan sulit menerima kebaikan.

3. Menghabiskan Waktu untuk Hal Sia-Sia

Rasulullah SAW bersabda:

“Salah satu tanda bagusnya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”
(HR. Tirmidzi)

Berjam-jam scroll TikTok atau Instagram, tetapi tak satu pun memberi manfaat nyata. Ulama sepakat bahwa waktu yang hilang untuk hal sia-sia akan dipertanyakan di akhirat.

BAZNAS Kota Sukabumi

4. Perbandingan Sosial dan Penyakit Hati

Scrolling menyebabkan seseorang:

  • iri pada pencapaian orang lain,

  • merasa hidupnya kurang,

  • minder dan tidak bersyukur.

Imam Ibn Qayyim berkata bahwa salah satu penyebab hati sakit adalah terpaku pada dunia dan membandingkan diri dengan orang lain.

5. Konten Negatif Mengubah Pola Pikir Tanpa Disadari

Algoritma media sosial dirancang untuk membuat pengguna kecanduan. Lama-lama, nilai-nilai Islam bisa tergusur oleh nilai liberal, gaya hidup bebas, dan normalisasi kemaksiatan.

Allah mengingatkan:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”
(QS. Al-Isra: 36)

Scrolling tanpa filter membuat seseorang menerima ide buruk tanpa sadar.

6. Mengurangi Rasa Khusyuk dalam Ibadah

Banyak orang mengaku sulit khusyuk dalam shalat, tetapi tidak sadar bahwa penyebabnya adalah otak yang terlalu penuh dan sibuk dengan konten yang dikonsumsi.

Imam Nawawi menegaskan bahwa kekhusyukan adalah hadirnya hati, dan hati sulit hadir jika setiap saat dipenuhi hal sia-sia.

7. Menjadikan Hp Prioritas Utama, Bukan Allah

Scrolling sering menjadi hal pertama yang dilakukan setelah bangun tidur—bukan doa pagi atau membaca Al-Qur’an. Ketergantungan digital seperti ini disebut ulama modern sebagai bentuk ghaflah (kelalaian).

Allah memperingatkan:

“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
(QS. Al-A’raf: 205)

Pro & Kontra Penggunaan Media Sosial dalam Perspektif Islam

Walaupun scrolling berlebihan memiliki banyak dampak negatif, bukan berarti media sosial sepenuhnya buruk. Para ulama kontemporer melihat fenomena ini dari dua sisi: manfaat (pro) dan bahaya (kontra).

Pro (Pendapat yang Membolehkan dengan Syarat)

  1. Media sosial dapat menjadi sarana dakwah.
    Banyak dai menggunakannya untuk menyebarkan hadis, nasihat, dan ilmu agama. Selama konten yang dilihat dan dibagikan bermanfaat, maka hukumnya boleh.

  2. Mempermudah silaturahmi.
    Menghubungkan keluarga jauh, mencari teman lama, atau berkomunikasi dengan komunitas kebaikan.

  3. Memperluas akses ilmu.
    Kajian, ceramah, kelas online, dan bacaan bermanfaat bisa diakses dengan cepat. Imam Asy-Syathibi menyebutkan bahwa menuntut ilmu dengan sarana modern hukumnya mubah selama tidak melalaikan kewajiban.

  4. Menjadi sarana usaha dan ekonomi halal.
    Banyak Muslim mengembangkan bisnis, berdagang, atau menawarkan jasa melalui media sosial.

BAZNAS Kota Sukabumi

Kontra (Pendapat yang Mengingatkan Bahaya)

  1. Potensi besar untuk melalaikan dari kewajiban agama.
    Banyak ulama menekankan bahwa waktu yang hilang karena hal sia-sia termasuk kerugian besar, terutama jika menggantikan zikir atau shalat.

  2. Paparan kemaksiatan dan fitnah sangat tinggi.
    Ghibah, aurat terbuka, konten vulgar, hingga candaan yang tidak pantas sulit dihindari, sehingga berisiko mengotori hati.

  3. Membentuk penyakit hati modern.
    Iri, dengki, insecure, hingga perbandingan sosial. Ini sesuai dengan peringatan para ulama bahwa melihat kehidupan dunia berlebihan dapat merusak hati.

  4. Mengganggu kekhusyukan dan kesehatan mental.
    Overstimulasi dari konten membuat pikiran sulit fokus pada ibadah. Imam Nawawi mengatakan bahwa hati yang penuh hal sia-sia sulit mencapai khusyuk.

Solusi Islami Agar Hati Tetap Hidup

Berikut langkah-langkah yang disarankan para ulama untuk menjaga hati di era digital:

  • Membatasi waktu penggunaan hp (digital fasting).

  • Menghapus/memblokir konten yang memicu syahwat dan kemaksiatan.

  • Memperbanyak zikir ketika tangan mulai “gatal” ingin scroll.

  • Menyisihkan waktu khusus untuk membaca Qur’an setiap hari.

  • Mengganti konten hiburan berlebihan dengan kajian dan ilmu yang bermanfaat.

Kesimpulan

Scrolling media sosial bukanlah hal haram. Namun ketika dilakukan berlebihan, ia menjadi penyebab utama hati mengeras, iman melemah, dan waktu terbuang sia-sia. Islam mengajarkan keseimbangan, bukan larangan total. Yang menjadi masalah adalah ketika hp lebih sering dipegang daripada Qur’an, ketika konten dunia lebih sering diikuti daripada peringatan Allah, dan ketika kesenangan sesaat lebih diprioritaskan daripada keselamatan hati.

Dengan memahami 7 peringatan di atas serta kembali mempraktikkan ajaran Qur’an, hadis, dan nasihat ulama, seorang Muslim dapat tetap hidup di era digital tanpa kehilangan cahaya iman.

Kamu dapat menyalurkan fidyah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi , yang menyalurkan fidyah, zakat, dan infak dengan amanah dan tepat sasaran. Semoga dengan menunaikan fidyah dengan benar, ibadah kita diterima Allah SWT dan menjadi jalan menuju keberkahan, ampunan, serta ridha-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Untuk referensi bacaan singkat lainnya mengenai bahaya scroll dalam ke imanan melalui BAZNAS Kota Sukabumi dengan tema Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati?

BAZNAS Kota Sukabumi
Share

Baca Juga

Artikel
MENGHADAPI KELUARGA TOXIC,TRAUMA,EMOTIONAL ABOUSE : BERKACA DARI KISAH PARA NABI
13 Aug 2025
Artikel
5 Fakta Penting Curhat di Sosmed: Boleh atau Nggak Menurut Islam?
20 Nov 2025
Artikel
Ngonten Boleh, Tapi Jangan Lupa Batasan Syariat
20 Nov 2025
Artikel
Fitnah Online: Kok Bisa Semudah Itu Menyakiti Orang?
20 Nov 2025
Artikel
Waspada Normalisasi Pergaulan Bebas: Tantangan Terbesar Remaja Muslim di Era Media Sosial
20 Nov 2025
Artikel
Main Game Sampai Lupa Waktu? Begini Pandangan Islam yang Jarang Dibahas
20 Nov 2025
Artikel
Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam?
19 Nov 2025
BAZNAS Gedung Islamik Center, Jl. Veteran II No.2, Gunungparang, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111
(0266) 6245222

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Infak
  • Fidyah

Ikuti Kami

  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
© 2025 - Baznas Kota Sukabumi