BAZNAS
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • ZAKAT Fitrah
  • FIDYAH
ZAKAT FITRAH
BAZNAS
  • Infak
  • Zakat
  • Fidyah
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini

Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam?

19 Nov 2025
Artikel
Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam?

Deepfake dan AI voice cloning kini menjadi viral: inovasi canggih yang membuka peluang, sekaligus ancaman fitnah digital. Artikel ini mengulas manfaat dan bahayanya, lengkap dengan pandangan Islam, dalil Al-Qur’an dan hadits, serta penjelasan ulama tentang hukum penggunaannya. Wajib dibaca untuk memahami etika teknologi di era AI.

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) kini melahirkan dua teknologi yang semakin populer sekaligus kontroversial: deepfake (manipulasi video tingkat tinggi) dan AI voice cloning (peniruan suara yang hampir sama persis dengan aslinya). Di satu sisi, teknologi ini membuka peluang inovasi baru di bidang hiburan, pendidikan, dan aksesibilitas. Namun, di sisi lain, keduanya mengancam keamanan privasi, memudahkan penyebaran hoaks, bahkan membuka pintu fitnah yang sangat besar.

Dalam perspektif Islam, isu ini bukan sekadar teknologi, tetapi terkait langsung dengan prinsip menjaga kehormatan, larangan dusta, dan kewajiban tabayyun (verifikasi informasi).

Apa Itu Deepfake dan AI Voice Cloning?

  • Deepfake adalah rekayasa visual berbasis AI yang menghasilkan video seseorang seolah-olah sedang berkata atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan.

  • AI voice cloning menggunakan machine learning untuk meniru suara seseorang hanya dari beberapa detik rekaman suara.

Kedua teknologi ini semakin canggih, sehingga masyarakat kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang palsu.

Pro dan Kontra Teknologi Deepfake & AI Voice Cloning

A. Sisi Positif (Manfaat)

  1. Pendidikan dan Pelestarian Sejarah
    Teknologi deepfake dapat digunakan untuk menghidupkan kembali tokoh sejarah dalam konteks edukatif, seperti pembuatan museum digital atau animasi sejarah.

  2. Asistensi bagi Difabel
    Voice cloning dapat membantu orang yang kehilangan suara akibat penyakit, dengan menghadirkan kembali suara mereka untuk komunikasi sehari-hari.

  3. Industri Kreatif dan Hiburan
    Deepfake dipakai dalam film untuk memperbaiki adegan, membuat efek visual yang lebih realistis, dan bahkan menyelamatkan produksi ketika aktor tidak dapat hadir.

  4. Keamanan dan Pelatihan
    Simulasi deepfake dapat digunakan untuk pelatihan anti-penipuan dan meningkatkan ketahanan digital masyarakat.

B. Sisi Negatif (Bahaya dan Dampak Buruk)

  1. Penyebaran Fitnah dan Hoaks
    Deepfake sangat mudah digunakan untuk membuat video seseorang melakukan perbuatan maksiat atau mengucapkan kata-kata buruk. Ini dapat menghancurkan reputasi seseorang seketika.

  2. Pemerasan dan Penipuan Digital
    Banyak kasus voice cloning digunakan untuk menipu keluarga, memalsukan instruksi bos kepada karyawan, atau meminta transfer uang dengan suara yang sangat mirip.

  3. Kerusakan Reputasi dan Psikologis
    Deepfake pornografi adalah salah satu penyalahgunaan paling berbahaya, terutama terhadap perempuan. Ini termasuk bentuk kezaliman yang besar dalam Islam.

  4. Kehancuran Kepercayaan Publik
    Masyarakat menjadi tidak yakin lagi apakah yang mereka lihat itu benar atau palsu, sehingga kepercayaan sosial runtuh.

Pandangan Ulama dan Prinsip Islam yang Berkaitan

1. Larangan Dusta dan Fitnah

Al-Qur’an menegaskan:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasik membawa berita, maka telitilah (tabayyun)…”

(QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini sangat relevan, karena deepfake dan voice cloning mempermudah seseorang memproduksi “berita” yang sebenarnya bohong.

Nabi SAW bersabda:

“Cukuplah seseorang dikatakan berdusta jika ia menyebarkan semua yang ia dengar.”

(HR. Muslim)

Deepfake menambah level bahaya karena “yang didengar” atau “yang dilihat” bisa sangat meyakinkan padahal palsu.

BAZNAS Kota Sukabumi

2. Menjaga Kehormatan (Hifz al-‘Irdh)

Ulama seperti Imam Nawawi menjelaskan bahwa menjaga kehormatan manusia termasuk kewajiban syariat.
Segala bentuk tindakan yang merendahkan martabat seseorang tanpa dasar termasuk dosa besar.

Deepfake yang sengaja dibuat untuk menjatuhkan reputasi seseorang jelas melanggar prinsip ini.

3. Tindakan Menyerupai Tuduhan Palsu (Buhtan)

Islam sangat keras terhadap buhtan (tuduhan tanpa bukti).
Deepfake dapat menjadi alat untuk menciptakan “bukti palsu”, sehingga pelaku menjadi penyebab fitnah yang besar.

4. Prinsip Maslahat dan Mafsadah

Sebagian ulama kontemporer menilai:

  • Jika teknologi ini digunakan untuk kemaslahatan, seperti pengembangan film sejarah, membantu difabel, atau rekonstruksi suara dengan izin pemilik suara, maka hukumnya mubah.

  • Jika digunakan tanpa izin atau merugikan, maka haram, karena masuk kategori penipuan, kebohongan, dan pelanggaran kehormatan.

Deepfake dan Voice Cloning: Jalan Baru Fitnah Digital?

Dalam konteks Islam, fitnah adalah dosa besar karena menghancurkan kehormatan manusia. Deepfake berpotensi menjadi bentuk fitnah yang jauh lebih cepat dan lebih berbahaya daripada gosip atau hoaks biasa:

  • fitnah konvensional: membutuhkan cerita, rumor, dan waktu

  • fitnah digital (deepfake): cukup beberapa detik untuk membuat “bukti visual” yang sulit dibantah

Inilah yang membuat banyak ulama dan pakar etik digital mengingatkan agar teknologi AI diawasi dan digunakan dengan penuh tanggung jawab.

BAZNAS Kota Sukabumi

Rekomendasi Penggunaan dalam Perspektif Islam

  1. Mengutamakan Tabayyun
    Tidak langsung percaya pada video atau rekaman suara yang beredar.

  2. Tidak Menggunakan Tanpa Izin
    Menggunakan suara atau wajah seseorang tanpa izin adalah bentuk pelanggaran hak.

  3. Menghindari Pembuatan Konten Palsu
    Baik untuk main-main maupun untuk satire, karena dapat disalahgunakan atau menimbulkan salah paham.

  4. Menggunakan AI untuk Maslahat
    Misalnya untuk pembelajaran, film, atau asisten suara—selama halal dan aman.

  5. Mewaspadai Penipuan Digital
    Karena voice cloning semakin mudah diakses oleh penjahat siber.

Kesimpulan

Deepfake dan AI voice cloning adalah teknologi yang pada dasarnya netral.
Namun:

  • positifnya: banyak digunakan untuk pendidikan, hiburan, dan membantu difabel

  • negatifnya: sangat rawan dipakai untuk fitnah, penipuan, dan kerusakan sosial

Dalam perspektif Islam, teknologi ini dapat halal bila digunakan dengan izin, untuk kebaikan, dan tidak merugikan orang lain.
Namun bila digunakan untuk kebohongan, pencemaran nama baik, atau memalsukan sesuatu, maka hukumnya haram, bahkan termasuk dosa besar, karena mengandung unsur fitnah, buhtan, dan pelanggaran kehormatan manusia.

Kamu dapat menyalurkan fidyah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi , yang menyalurkan fidyah, zakat, dan infak dengan amanah dan tepat sasaran. Semoga dengan menunaikan fidyah dengan benar, ibadah kita diterima Allah SWT dan menjadi jalan menuju keberkahan, ampunan, serta ridha-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Untuk referensi bacaan singkat lainnya mengenai pandangan islam mengenai penggunaan AI Voice dalam syariat islam melalui BAZNAS Kota Sukabumi dengan tema Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam?

BAZNAS Kota Sukabumi
Share

Baca Juga

Artikel
MENGHADAPI KELUARGA TOXIC,TRAUMA,EMOTIONAL ABOUSE : BERKACA DARI KISAH PARA NABI
13 Aug 2025
Artikel
5 Fakta Penting Curhat di Sosmed: Boleh atau Nggak Menurut Islam?
20 Nov 2025
Artikel
Ngonten Boleh, Tapi Jangan Lupa Batasan Syariat
20 Nov 2025
Artikel
Asyik Scroll, Tapi Hati Perlahan Mati?
20 Nov 2025
Artikel
Fitnah Online: Kok Bisa Semudah Itu Menyakiti Orang?
20 Nov 2025
Artikel
Waspada Normalisasi Pergaulan Bebas: Tantangan Terbesar Remaja Muslim di Era Media Sosial
20 Nov 2025
Artikel
Main Game Sampai Lupa Waktu? Begini Pandangan Islam yang Jarang Dibahas
20 Nov 2025
BAZNAS Gedung Islamik Center, Jl. Veteran II No.2, Gunungparang, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111
(0266) 6245222

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Infak
  • Fidyah

Ikuti Kami

  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
© 2025 - Baznas Kota Sukabumi