BAZNAS
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • ZAKAT Fitrah
  • FIDYAH
ZAKAT FITRAH
BAZNAS
  • Infak
  • Zakat
  • Fidyah
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini

Mana yang Lebih Utama: Menabung atau Bersedekah?

14 Nov 2025
Artikel
Mana yang Lebih Utama: Menabung atau Bersedekah?

Mana yang Lebih Utama: Menabung atau Bersedekah? Memahami Prioritas Menurut Islam

Dalam kehidupan modern, dua hal yang sering menjadi pertimbangan seorang Muslim adalah menabung untuk masa depan dan bersedekah sebagai bentuk ibadah. Keduanya sama-sama baik, sama-sama bermanfaat, dan sama-sama dianjurkan. Namun, mana yang seharusnya didahulukan? Apakah menyimpan uang untuk kebutuhan pribadi lebih utama, ataukah memberikan sebagian harta kepada orang lain lebih besar pahalanya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami prinsip prioritas dalam Islam, tujuan dari harta, serta bagaimana syariat menuntun kita mengatur keuangan secara seimbang.

1. Menabung: Upaya Perencanaan dan Tanggung Jawab

Menabung adalah tindakan menjaga harta untuk kebutuhan yang akan datang. Islam menganjurkan umatnya untuk tidak hidup boros dan berpikir jauh ke depan. Rasulullah SAW pernah menyimpan makanan untuk keluarganya selama setahun—ini menjadi dasar bahwa menyiapkan cadangan untuk masa depan bukan perbuatan tercela. Hal ini bisa menghindarkan kita dari beberapa hal :

  • berhutang tanpa kebutuhan,

  • kesulitan di masa depan,

  • ketergantungan kepada orang lain.

Karena itu, menabung termasuk bentuk ikhtiar dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga. Allah SWT berfirman agar manusia memperhatikan apa yang dipersiapkannya untuk hari esok (QS. Al-Hasyr: 18). Meskipun ayat ini berkaitan dengan akhirat, ulama menjelaskan bahwa perencanaan dunia juga termasuk perbuatan baik.

Namun, menabung memiliki batas. Ia tidak boleh sampai membuat seseorang kikir atau enggan berbagi. Menabung adalah sarana, bukan tujuan utama.

BAZNAS Kota Sukabumi

2. Sedekah: Amalan yang Mengundang Keberkahan

Sedekah memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Banyak ayat dan hadis menjelaskan bahwa sedekah dapat:

  • melapangkan rezeki,

  • menghapus dosa,

  • menolak bala,

  • menghadirkan kebahagiaan batin,

  • membuka pintu-pintu keberkahan.

Dalam satu hadis disebutkan:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”
Ini menunjukkan bahwa sedekah bukan sekadar memberi, tetapi juga investasi spiritual yang kembali kepada pelakunya.

Sedekah juga menanamkan sifat empati, kepedulian, dan rasa cukup terhadap apa yang dimiliki. Bahkan sedekah kecil dapat mencairkan hati yang keras dan menghapus rasa sombong.

Namun, seperti halnya menabung, sedekah harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tidak memaksa diri hingga menimbulkan kesulitan.

BAZNAS Kota Sukabumi

3. Mana yang Lebih Utama? Menimbang Berdasarkan Kondisi

Islam tidak memberikan jawaban kaku antara menabung atau sedekah. Keduanya bisa menjadi lebih utama tergantung kondisi seseorang.

a. Jika seseorang memiliki kebutuhan mendesak atau tanggungan penting

Misalnya:

  • kebutuhan keluarga,

  • biaya sekolah anak,

  • dana darurat,

  • kebutuhan pokok,

  • risiko pekerjaan yang tidak stabil.

Dalam kondisi ini, menabung lebih utama. Ulama menjelaskan bahwa memenuhi kebutuhan diri dan keluarga termasuk sedekah yang paling utama.

Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sedekah adalah kepada keluarga.”

Artinya, memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi juga termasuk ibadah.

b. Jika kondisi finansial aman dan kebutuhan pokok terpenuhi

Maka sedekah lebih utama, terutama jika:

  • ada tetangga atau saudara yang membutuhkan,

  • ada kesempatan membantu orang lain,

  • ada program kebaikan yang bisa didukung,

  • seseorang ingin menambah pahala dan keberkahan.

Pada keadaan ini, menahan harta hanya untuk menabung bisa menjadi bentuk kekikiran halus. Sedekah menjadi cara membersihkan harta dan hati.

4. Menabung dan Sedekah Bisa Sejalan

Islam selalu mendorong keseimbangan. Tidak perlu memilih salah satu secara ekstrem. Yang terbaik adalah menggabungkan keduanya:

  • sisihkan sebagian untuk tabungan,

  • sisihkan sebagian untuk sedekah.

Misalnya membagi pendapatan dengan formula:

  • 70% kebutuhan,

  • 20% tabungan,

  • 10% sedekah.

Atau menyesuaikan kemampuan pribadi. Yang penting, sedekah tidak ditinggalkan meskipun sedikit. Rasulullah SAW bersabda:
“Lindungi dirimu dari api neraka walau dengan sedekah separuh kurma.”

Ini menunjukkan bahwa sedekah kecil tetap bernilai besar.

5. Panduan Menentukan Prioritas Secara Bijak

Beberapa prinsip berikut bisa digunakan untuk mengambil keputusan:

1. Dahulukan kewajiban, termasuk kebutuhan keluarga.

Jika kebutuhan dasar belum terpenuhi, menabung lebih utama.

2. Jangan tinggalkan sedekah meski sedikit.

Sedekah rutin meski kecil lebih dicintai Allah daripada sedekah besar sesekali.

3. Hindari menyisihkan uang untuk tujuan keserakahan.

Tabungan bukan untuk memperbanyak harta semata, tetapi menjaga masa depan.

4. Jangan bersedekah hingga mengabaikan diri sendiri.

Islam melarang seseorang bersedekah sampai ia menjadi beban bagi orang lain.

5. Jadikan sedekah sebagai kunci keberkahan tabungan.

Sedekah membuka pintu rezeki, sehingga menabung pun menjadi lebih ringan.

Kesimpulan

Jadi, mana yang lebih utama: menabung atau bersedekah?
Jawabannya tergantung kondisi:

  • Jika kebutuhan pokok belum terpenuhi, menabung lebih utama.

  • Jika sudah tercukupi, bersedekah menjadi lebih utama.

  • Yang terbaik adalah menyeimbangkan keduanya.

Islam mengajarkan keseimbangan antara menjaga diri dan keluarga, sekaligus peduli terhadap sesama. Dengan menata keuangan sesuai syariat, seseorang akan mendapatkan keberkahan, ketenangan, dan rezeki yang lebih lapang.

Kamu dapat menyalurkan fidyah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi , yang menyalurkan fidyah, zakat, dan infak dengan amanah dan tepat sasaran. Semoga dengan menunaikan fidyah dengan benar, ibadah kita diterima Allah SWT dan menjadi jalan menuju keberkahan, ampunan, serta ridha-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Untuk referensi bacaan singkat lainnya mengenai mana yang harus didahulukan antara menabung dan bersedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi dengan tema Mana Yang Lebih Utama: Menabung atau Bersedekah?

BAZNAS Kota Sukabumi
Share

Baca Juga

Artikel
MENGHADAPI KELUARGA TOXIC,TRAUMA,EMOTIONAL ABOUSE : BERKACA DARI KISAH PARA NABI
13 Aug 2025
Artikel
Antara Tawakal dan Ikhtiar: Menemukan Keseimbangan dalam Hidup Seorang Muslim
17 Nov 2025
Artikel
Antara Menjaga Perasaan Orang Lain atau Kejujuran: Mana Yang Harus Di Dahulukan?
17 Nov 2025
Artikel
Etika Meminta Maaf dan Keutamaan Memaafkan dalam Islam
17 Nov 2025
Artikel
Upgrade Diri atau Upgrade Gaya Hidup? Menentukan Pilihan yang Bijak dalam Perspektif Islam
14 Nov 2025
Artikel
Antara Kerja Keras dan Kesehatan: Mana yang Harus Diprioritaskan?
14 Nov 2025
Artikel
Mana yang Harus Didahulukan: Kebutuhan atau Keinginan?
14 Nov 2025
BAZNAS Gedung Islamik Center, Jl. Veteran II No.2, Gunungparang, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111
(0266) 6245222

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Infak
  • Fidyah

Ikuti Kami

  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
© 2025 - Baznas Kota Sukabumi