Kamu mungkin pernah mendengar istilah toxic person atau orang yang memiliki sifat beracun dan merugikan orang lain. Sering kali berhubungan dengan orang toxic banyak menyerap energi dalam dari kita dan membuat kita menjadi tidak berdaya. Namun bagaimana jika keluarga justru menjadi orang yang toxic?
Fenomena toxic family (keluarga beracun) dan emotional abuse (kekerasan emosional) adalah kondisi di mana hubungan dalam keluarga penuh dengan perilaku merusak dan menyakitkan, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Keluarga toksik ditandai dengan kurangnya dukungan, komunikasi yang buruk, manipulasi, dan seringkali melibatkan kekerasan emosional.
Dampak psikologis dan spiritual dari toxic family dan emotional abuse sangat luas dan merusak, termasuk gangguan kecemasan, depresi, harga diri rendah, kesulitan membangun hubungan sehat, dan masalah identitas diri. Secara spiritual, hal ini dapat mengganggu rasa aman, kepercayaan, dan hubungan dengan Tuhan.
Seringkali memicu perasaan marah, sedih, cemas, dan frustasi. Korban mungkin juga mengalami kesulitan mengelola emosi dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.https://www.ibunda.id/articles/toxic-family-tanda-dampak-dan-cara-untuk-menghadapinya
Anak-anak dari keluarga toxic lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi, terutama jika mereka mengalami pengabaian atau pelecehan emosional.
Toxic family dapat menyebabkan anak merasa tidak berharga, malu, dan memiliki citra diri yang buruk.
Sulit membangun hubungan yang sehat, kepercayaan yang sulit, dan cenderung menarik diri dari pergaulan sosial
Perilaku agresif, kesulitan mengendalikan emosi, dan masalah perilaku lainnya mungkin timbul.
Pengalaman toxic dalam keluarga dapat menyebabkan trauma psikologis yang berdampak jangka panjang pada kesehatan mental.
Dalam beberapa kasus, toxic family dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kepribadian di masa dewasa.
Toxic family dapat merusak kepercayaan pada orang lain, bahkan pada Tuhan, karena pengalaman disakiti dan tidak aman dalam keluarga.
Lingkungan keluarga yang toxic dapat menghilangkan rasa aman dan nyaman, yang seharusnya menjadi dasar spiritual yang kuat.
Pengalaman toxic dapat menghambat perkembangan identitas diri dan spiritual, karena individu mungkin kesulitan memahami siapa diri mereka sebenarnya dan tujuan hidup mereka.
Perilaku toxic dalam keluarga dapat mengaburkan nilai-nilai spiritual yang seharusnya ditanamkan, seperti kasih sayang, penerimaan, dan saling menghormati.
Di tengah isu maraknya keluhan tentang Toxic family dan banyaknya orang yang ngalamin Emotional Abouse sudah waktunya kita cek di alquran,hadist dan kiasah para nabi bagaimana mereka bisa tetep survive di tengah ujian berupa toxic family atau trauma?bahkan mereka semua bisa menjadi manusia yang mulia di muka bumi ini.
Orang yang pertama beliau dakwahi plus yang menentang beliau ternyata adalah orang terdekatnya yaitu ayahnya sendiri,gak cuma nentang ayahnya juga termasuk pada orang-orang kafir yang nyembah berhala lebih toxicnya lagi ayahna ini adalah pemahat patung berhala tersebut.nah kurang toxic father apalagi coba?
Namun, dengan keadaan ayahnya yang seperti itu apakah nabi ibrahim lantas mencela,mencaci atau bahkan mengatakan hal-hal yang tidak pantas kepada ayahnya?
dengan clear alquran nyeritain bahwa di semua ayat yang nyeritain percakapannya nabi ibrahim dan ayahnya beliau bahkan gak pernah pakai kata يا أبي tapi pakai kata يٰٓاَبَتِ yang artinya bukan cuma “wahai ayahku” tapi “wahai ayahku terkasih”,sekeras apapun ayahnya beliau tetap berbicara penuh kasih sayang kepada ayahnya.Bahkan alih-alih membenci ayahnya beliau malah mendoakan
قَالَ سَلٰمٌ عَلَيْكَۚ سَاَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّيْۗ اِنَّهٗ كَانَ بِيْ حَفِيًّا ٤٧
“Dia (Ibrahim) berkata, “Semoga keselamatan bagimu. Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia Mahabaik kepadaku.”https://quran.nu.or.id/maryam/47
Nabi yusuf hidup dengan kebencian dan kedengkian saudara-saudaranya karna nabi yuusf lebih di sayang oleh ayahnya,lalu nabi yusuf di buang di sebuah sumur tua tapi mereka malah bikin berita hoax bahwa nabi yusuf ituh telah di mangsa oleh srigala,setelah itu nabi yusuf di temukan oleh beberapa pedagang yang akan menimba air di sumur tempat ia di buang lalu nabi yusuf di jual ke pedagang midian dan di jual lagi kepada seorang pejabat tinggi mesir.Begitu sulit perjalan hidup nabi yusuf.Tapi apakah punya kelurga yang jahat bikin nabi yusuf jadi anak yang bermasalah atau bahlkan dendam sama mereka?
Di tafsir al-azhar di ceritakan bahwa nabi yusuf bahkan ahli dalam hal finance,politik dan ekonomi.hingga pada akhirnya beliau di angkat jadi tangan kanan raja mesir kala itu.
MASALAH nggak ngejadiin nabi yusuf gak punya masa depan tapi masalah justru jadi sebuah grouwth di hidup beliau.Bahkan pas udah punya kuasa alih-alih nabi yusuf balas dendam ke saudara-saudaranya beliau memaafkan semuanya dengan bilang
قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْۖ وَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ٩٢
“Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.”https://quran.nu.or.id/yusuf/92
Jika ingin membaca informasi yang lain tentang zakat/sedekah silahkan kunjungi https://baznaskotasukabumi.com/wp-admin/