Di tengah kesibukan hidup modern, kadang kita lupa betapa pentingnya peran kita dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Zakat, salah satu dari lima rukun Islam, adalah mekanisme ilahi yang dirancang untuk mewujudkan tujuan tersebut. Ia bukan hanya tentang membersihkan harta, melainkan juga tentang membersihkan jiwa dari sifat kikir dan menumbuhkan rasa empati serta kepedulian sosial.

Pesan yang diperkuat dalam gambar tersebut, yang mengutip hadis Rasulullah ﷺ dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, semakin menegaskan esensi zakat: “Sedekah (termasuk zakat) tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim) Hadis ini mungkin terdengar paradoks bagi sebagian orang yang hanya melihat dari sudut pandang materi. Namun, dalam kacamata keimanan, pernyataan ini adalah sebuah janji ilahi yang mutlak. Ketika kita mengeluarkan sebagian harta kita untuk zakat, Allah ﷻ akan menggantinya dengan keberkahan yang berlipat ganda, baik dalam bentuk peningkatan harta, kesehatan, ketenangan jiwa, maupun pahala di akhirat kelak.

Mengapa “Sentuhan Zakat Kita” Menghadirkan “Senyum Harapan Mereka”?

Bayangkan sebuah keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya, atau seorang janda yang berjuang keras menopang hidup. Bagi mereka, zakat bukan sekadar bantuan finansial; itu adalah secercah harapan, bukti nyata bahwa mereka tidak sendiri, dan ada uluran tangan yang peduli.

• Zakat Membuka Pintu Pendidikan: Dengan zakat, anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa kembali bersekolah, menggapai cita-cita, dan memutus rantai kemiskinan dari generasi ke generasi.
• Zakat Memberikan Akses Kesehatan: Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka yang sakit namun tidak memiliki biaya pengobatan, memberikan mereka kesempatan untuk pulih dan kembali produktif.
• Zakat Mengentaskan Kemiskinan: Dana zakat dapat dimanfaatkan untuk program pemberdayaan ekonomi, memberikan modal usaha kecil, pelatihan keterampilan, atau bantuan langsung untuk memenuhi kebutuhan dasar.
• Zakat Membangun Solidaritas Sosial: Praktik zakat memperkuat ikatan antara anggota masyarakat. Ia mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, menciptakan masyarakat yang saling tolong-menolong dan bergotong royong.

Waktu Terbaik untuk Tunaikan Zakat FitrahMendekati hari raya Idulfitri, himbauan untuk menunaikan zakat fitrah menjadi semakin relevan. Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, yang bertujuan untuk menyucikan diri setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, serta untuk membantu fakir miskin agar dapat merasakan kebahagiaan di hari raya. Pembayaran zakat fitrah umumnya dilakukan sejak awal Ramadan hingga sebelum shalat Idulfitri.

Untuk kemudahan dan kepercayaan dalam menyalurkan zakat, masyarakat Kota Sukabumi dapat menyalurkan zakatnya melalui Baznas Kota Sukabumi. Sebagai lembaga resmi pemerintah yang mengelola zakat, infak, dan sedekah, Baznas Kota Sukabumi berkomitmen untuk menyalurkan dana zakat secara profesional, transparan, dan tepat sasaran kepada mereka yang berhak.

Mari Bersama Wujudkan Senyum Harapan

Mari jadikan momentum ini sebagai pengingat untuk menunaikan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Ingatlah, setiap “sentuhan zakat kita” adalah potensi untuk menghadirkan “senyum harapan mereka.” Semoga Allah ﷻ senantiasa memberkahi harta dan kehidupan kita, serta menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa peduli terhadap sesama.