Ingin berkurban tapi bingung memilih hewan yang sesuai syariat dan sehat? Simak tips memilih hewan kurban terbaik agar ibadah Idul Adha lebih bermakna dan sesuai tuntunan Islam.
Asal mula ibadah kurban berawal dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dalam ujian keimanan yang luar biasa, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak, Ismail. Dengan penuh keikhlasan dan ketaatan, keduanya menerima perintah tersebut. Namun, saat penyembelihan akan dilakukan, Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai bentuk rahmat dan tanda diterimanya pengorbanan mereka.
Peristiwa ini kemudian dijadikan simbol ketaatan dan keikhlasan bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap Hari Raya Idul Adha, umat Islam memperingatinya dengan melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

Hari Raya Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah kurban. Ibadah ini menjadi simbol keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Agar ibadah kurban diterima, penting bagi umat Islam memahami cara memilih hewan kurban yang sesuai syariat dan sehat.
Berikut beberapa tips memilih hewan kurban yang dapat dijadikan panduan:
Jenis hewan yang sah untuk kurban adalah hewan ternak, seperti unta, sapi (termasuk kerbau), kambing, dan domba.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan bagi setiap umat Kami berikan tutunan berkurban agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang telah Dia berikan berupa hewan ternak.”
(QS. Al-Hajj: 34)
Setiap jenis hewan memiliki ketentuan tersendiri:
Pastikan hewan ternak yang dipilih sehat, tidak cacat, dan memenuhi kriteria yang disyariatkan.
Usia hewan menjadi salah satu syarat sahnya kurban. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian menyembelih kecuali hewan musinnah. Jika sulit mendapatkannya, sembelihlah domba jadza’ah.” (HR.Muslim)
Berikut usia minimal hewan kurban yang sah:
Untuk memastikan umur hewan, mintalah data kelahiran atau periksa gigi hewan. Bila gigi susu telah tanggal dan berganti gigi tetap, maka hewan sudah cukup umur untuk dikurbankan.
Hewan kurban harus dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda cacat. Pastikan juga memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dokter hewan.
Beberapa cacat yang perlu dihindari antara lain:
A. Cacat yang membuat kurban tidak sah :
B. Cacat yang membuat makruh:
C. Cacat yang tidak berpengaruh (tetap sah namun kurang sempurna):
Pilihlah hewan yang sehat, sempurna, dan layak agar ibadah kurban bernilai lebih baik di sisi Allah SWT.
Ciri hewan kurban yang baik adalah aktif, lincah, dan memiliki nafsu makan tinggi. Hewan yang sehat biasanya memiliki bulu halus dan bersih, mata cerah, serta tidak menunjukkan tanda-tanda lemas.
Hewan yang kurus atau lesu menunjukkan kondisi tidak sehat dan sebaiknya dihindari. Rasulullah SAW juga menyukai hewan kurban yang gemuk dan berwarna putih, karena dianggap lebih utama dan sempurna.
Memilih hewan kurban yang sesuai bukan hanya soal syarat sah, tapi juga mencerminkan ketaatan dan ketakwaan. Semakin baik kualitas hewan yang dikurbankan, semakin besar pula nilai keikhlasan dan pengorbanan yang kita tunjukkan.
Selain itu, hewan kurban yang sehat juga memberikan daging yang layak dikonsumsi bagi penerimanya, sehingga kebahagiaan Idul Adha dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.
Untuk memastikan hewan benar-benar layak, perhatikan tanda-tanda berikut:
Hewan yang memenuhi kriteria tersebut menandakan bebas penyakit dan aman untuk dikonsumsi setelah penyembelihan.
Saat membeli hewan kurban, pilih tempat yang terpercaya dan memiliki izin resmi. Penjual yang baik akan memberikan surat kesehatan hewan serta informasi detail usia dan perawatan hewan tersebut.
Jika membeli secara online, pastikan penyedia menawarkan laporan proses kurban, mulai dari perawatan, penyembelihan, hingga distribusi daging kepada penerima manfaat. Transparansi ini penting agar ibadah kurban berjalan dengan tenang dan sesuai syariat.
Bagi yang tidak sempat mengurusnya sendiri, hewan kurban dapat diserahkan kepada lembaga sosial, masjid, atau panitia resmi di lingkungan sekitar. Pastikan lembaga tersebut terpercaya dan melaksanakan kurban sesuai tuntunan syariat Islam.
Dengan demikian, kurban Anda tidak hanya sah, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain memperhatikan kondisi fisik hewan, niat menjadi hal yang paling utama. Luruskan niat hanya karena Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim)
Melalui tips memilih kurban hewan yang sesuai syariat , kita diingatkan bahwa ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi wujud keikhlasan, ketaatan, dan kepedulian sosial. Pilihlah hewan kurban yang sehat, cukup umur, dan memenuhi syarat agar ibadah Idul Adha lebih bermakna.
Selain berkurban, Anda juga bisa menambah pahala dengan menunaikan infak dan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi . Dengan BAZNAS, setiap donasi Anda tersalurkan secara amanah dan tepat sasaran, membantu mereka yang membutuhkan, serta menjadikan amal ibadah Anda lebih lengkap dan penuh berkah.
Semoga dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah, kita selalu diberi keberkahan, kelapangan rezeki, serta pahala yang terus mengalir hingga akhirat.
Untuk referensi bacaan singkat lainnya mengenai Tips Memilih Hewan Kurban yang Sesuai Syariat dan Sehat untuk Idul Adha 2026, kunjungi artikel BAZNAS Kota Sukabumi yang mengulas tema Tips Memilih Hewan Kurban yang Sesuai Syariat dan Sehat untuk Idul Adha 2026
