Siapa yang tak ingin memiliki rezeki lancar dan berkah? Rasanya keinginan ini sering kita selipkan ke dalam doa agar Allah membuka pintu rezeki. Agar pintu rezeki dibukakan oleh Allah swt tentunya kita harus berusaha dengan cara yang Allah ridhoi dan juga diiringi dengan doa
Doa adalah senjata bagi umat musim, salah satu doa yang dipercaya dapat mendatangkan rezeki bagi umat muslim adalah dengan mengamalkan ayat seribu dinar. Ayat seribu dinar ini adalah ayat Al-Quran yang terletak dalam ayat 2-3 di Surat At-Thalaq. Ayat ini banyak diamalkan umar muslim sebagai doa untuk memohon kelancaran rezeki.
Ayat Seribu Dinar adalah sebutan populer untuk bagian dari Surat At-Thalaq ayat 2-3 dalam Al-Quran. Ayat ini secara spesifik membahas janji Allah SWT untuk memberikan jalan keluar (مَخْرَجًا) dan rezeki dari arah yang tidak terduga (مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ) bagi hamba-Nya yang senantiasa bertakwa dan bertawakal.
Dilansir dari antaranews.com, Asal mula dinamakan ayat 1000 dinar bermula dari kisah seorang pedagang yang konon didatangi Nabi Khidir AS dalam mimpinya. Nabi Khidir mengajarkan untuk membaca ayat ini.
Setelah mengamalkan ayat tersebut, pedagang tersebut mendapatkan sukses besar. Ia memiliki harta yang melimpah dan bahkan menjadi penguasa di suatu negeri.
Kisah ini kemudian menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengamalkan ayat ini guna mencapai tujuan yang sama, yaitu memperoleh kekayaan yang melimpah.
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra.
Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 2-3)
Tujuan membaca ayat seribu dinar adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allahs wt, sehingga jika hambanya bertakwa, Allah swt akan memberikan kita jalan keluar dari keseulitan serta mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Tentunya rezeki yang dimaksud tidak hanya tentang materi tapi ketenangan, kelapangan , kepuasan batin, kesehatan, dan masih banyak hal lainnya juga termasuk rezeki.
Ayat seribu dinar ini sebaiknya rutin dibaca setipa hari atau setelah mendirikan sholat, karena doa setelah sholat juga merupakan doa mustajab. Jangan lupa iringi doa ini dengan ikhtiar dan menolong orang lain. Niscaya Allah akan menolong hambanya yang meringankan beban orang lain.
Ayat 1000 dinar berisi tentang perintah untuk bertakwa dan bertawakal kepada Allah. Takwa artinya mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, sedangkan tawakal adalah berserah diri kepada Allah.
Dengan takwa dan tawakal, Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah juga akan mencukupkan setiap kebutuhan manusia dan membereskan semua urusan-urusannya.
Ketika menghadapi kesulitan, seseorang yang bertakwa dan bertawakal akan diberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi.
Ketika menafsirkan Surat Ath-Thalaq ayat 2 dan 3 ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Maksudnya, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam semua yang Dia perintahkan dan meninggal semua apa yang Dia larang, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari urusannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Yakni dari arah yang tidak terbetik dalam hatinya.”
Menurut Ar-Rabi’ bin Khaitsam, yaj’al lahu makhraja maknanya adalah jalan keluar dari setiap perkara yang menyempitkan atau menyusahkannya. Menurut Qatadah, maknanya adalah jalan keluar dari semua kesulitannya dan kesusahan di saat menjelang kematiannya. Sedangkan wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib maknanya adalah sesuai dengan apa yang ia cita-citakan tetapi tidak terlintas dalam benaknya bahwa hal itu akan terwujud.
Lalu, lanjut Az-Zuhaili, setiap orang yang bertawakkal kepada Allah dan memasrahkan urusannya kepada-Nya, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin untuk menyelesaikan dan menanggung apa yang menjadi beban pikirannya di dunia dan di akhirat. Serta mencukupi segala keperluannya di dunia dan akhirat.
Ada dua cara mengamalkan ayat seribu dinar ini. Cara kedua lebih penting dan lebih shahih daripada cara pertama.
Pertama, membacanya berulang-ulang. Saat menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengutip hadits riwayat Imam Ahmad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوا بِهَا لَكَفَتْهُمْ
Wahai Abu Dzar, seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan.
Lantas Rasulullah membaca ayat tersebut berulang-ulang hingga Abu Dzar mengantuk.
Kedua, mengamalkan ayat tersebut. Artinya, bertaqwa kepada Allah. Yakni menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Sebagaimana zahir ayat dan tafsir di atas, siapa pun yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Sebaliknya, orang yang hanya membaca ayat ini berulang-ulang, entah 100 kali atau 1000 kali, jika ia tidak bertaqwa, maka ia tidak akan mendapatkan jaminan dalam ayat ini. Wallahu a’lam bish shawab.
Ayat ini memiliki berbagai keutamaan yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang mengamalkannya dengan penuh keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT:
Allah menjanjikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertakwa dan mengamalkan ayat ini.
Membaca ayat ini dipercaya dapat melindungi seseorang dari gangguan jin, setan, dan bahaya lainnya.
Mengamalkan ayat ini membantu seseorang merasa dekat dengan Allah SWT, sehingga hati menjadi lebih tenang.
Ayat ini juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Membaca ayat ini mengajarkan umat Islam untuk selalu menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dengan penuh kepercayaan.
Pada bagian ini, mari kita telaah beberapa kekeliruan umum yang dilakukan sebagian orang dalam mengamalkan ayat ini secara khusus.
Menyebut ayat ini sebagai “Ayat Seribu Dinar” tidak memiliki dasar dari Rasulullah ﷺ maupun para sahabat. Nama ini muncul di masa belakangan dan tidak dikenal dalam referensi tafsir klasik.
Beberapa orang menetapkan untuk membaca ayat ini 1000 kali setiap hari, atau pada malam pertama bulan Hijriyah. Ini tidak memiliki dalil sahih, dan bertentangan dengan kaidah ibadah yang sudah ditetapkan ulama:
الأصل في العبادات التوقيف
“Hukum asal ibadah adalah menunggu (adanya dalil).” (Ghoyatul Bayan)
فإن العبادات مبناها على التوقيف
“Ibadah harus berdasarkan dalil, tidak boleh direkayasa atau ditambahi.” (Ibnu Muflih, Al-Adab Asy-Syar’iyyah)
Bertakwa dan Bertawakkallah, Bukan Sekadar Membaca. Ayat yang populer disebut “Ayat Seribu Dinar” memiliki makna mendalam yang menyentuh aspek keimanan dan keyakinan kepada Allah. Namun, keutamaannya tidak bergantung pada berapa kali dibaca, tetapi pada bagaimana isinya diamalkan.
Yang Allah janjikan adalah jalan keluar dan rezeki, bagi siapa yang bertakwa dan bertawakkal. Bukan bagi yang hanya melafalkan ayat ini tanpa memahami dan mengamalkan maknanya. Maka, mari kita fokus pada ketakwaan dan usaha nyata, karena itulah yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Sebagai bentuk ketakwaan sosial dan implementasi dari ayat ini, mari kita salurkan sebagian rezeki yang telah Allah berikan melalui sedekah dan zakat. BAZNAS hadir sebagai lembaga terpercaya untuk menyalurkan donasi Anda kepada yang benar-benar membutuhkan. Untuk informasi lebih lengkap terkait zakat infak dan sedekah bisa melalui link resmi kami : Homepage – Baznas Kota Sukabumi
.
BAZNAS Kota Sukabumi