“Jika Hari Ini Terasa Berat, Ingatlah Kamu Pernah Menang Kemarin” membahas makna ujian hidup dari perspektif Islam melalui ayat Al-Qur’an, hadits, serta pandangan ulama. Temukan cara menguatkan hati, memahami hikmah ujian, dan menerapkan aksi nyata agar mampu bangkit kembali.
Hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan. Ada hari-hari ketika dada sesak, kepala penuh, langkah terasa berat, dan hati seolah kehilangan arah. Namun, Islam mengingatkan kita bahwa ujian tidak pernah hadir untuk melemahkan, melainkan untuk menguatkan. Dan ketika hari ini terasa begitu berat, ingatlah satu hal sederhana: kamu sudah pernah menang kemarin.
Setiap manusia pernah melewati masa sulit—dan melewatinya. Itu berarti dalam dirimu ada kekuatan, ada daya juang, dan ada pertolongan Allah yang pernah menyelamatkanmu. Maka hari ini pun tidak berbeda. Allah yang menolongmu kemarin adalah Allah yang sama hari ini dan besok.
Allah sudah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa kesulitan adalah bagian dari kehidupan manusia. Tetapi dalam setiap kesulitan, selalu ada kesempatan, ruang, dan jalan keluar.
Allah berfirman:
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 5–6)
Ulama tafsir seperti Ibn Katsir menjelaskan bahwa ayat ini mengandung makna kuat:
“Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan.”
Artinya, Allah menggandakan kemudahan pada setiap kesulitan yang kita hadapi.
Jika hari ini kamu diuji, ingat:
kamu tidak pernah dibiarkan sendiri.
Dalam Islam, manusia dianjurkan untuk mengingat nikmat dan pertolongan Allah yang pernah terjadi, bukan untuk berbangga diri, tetapi untuk menguatkan hati ketika sedang goyah.
Allah berfirman:
“Dan ingatlah nikmat Allah padamu…”
(QS. Al-Maidah: 7)
Imam Al-Qurthubi menyampaikan bahwa mengingat nikmat Allah di masa lalu dapat menjadi penopang jiwa ketika seseorang menghadapi ujian yang baru. Karena hati manusia mudah lupa: lupa bahwa ia pernah kuat, lupa bahwa ia pernah bangkit, dan lupa bahwa ia pernah ditolong oleh Allah pada waktu yang tepat.
Jadi ketika hari ini berat, mengingat kemenangan kemarin bukan sekadar motivasi, tetapi perintah spiritual untuk menghidupkan kembali kekuatan batin yang Allah titipkan padamu.
Jika hari ini kamu merasa lelah, ingatlah bahwa Rasulullah SAW pun pernah mengalami hari-hari yang jauh lebih sulit.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah bahwa setelah kesabaran ada kemenangan.”
(HR. Tirmidzi)
Ini bukan hanya janji, tetapi pengalaman nyata Rasulullah. Beliau pernah dicaci, ditolak, disakiti, diusir dari kampungnya, bahkan hampir dibunuh. Namun setiap kali ada kesulitan, selalu disusul dengan kemenangan. Dari kesedihan Thaif hingga kemenangan di Fathu Makkah, dari rasa takut di Gua Tsur hingga keselamatan yang Allah berikan.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan:
“Siapa yang merenungi perjalanan hidup Nabi, maka ia akan yakin bahwa setiap kesulitan pasti membuka pintu kemudahan berikutnya.”
Seolah Allah ingin mengajarkan:
Kalau Rasulullah saja bisa melalui hari tersulitnya, maka kamu pun bisa melewati harimu yang berat hari ini.
Salah satu ayat paling menenangkan bagi jiwa:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)
Ulama seperti Imam As-Sa’di menjelaskan bahwa ayat ini menjadi dalil bahwa:
setiap beban hari ini sudah disesuaikan dengan kekuatanmu.
Tidak ada yang berlebihan. Tidak ada yang salah takdir. Tidak ada yang kebetulan.
Jika hari ini terasa berat, itu karena kamu memiliki kapasitas untuk melewatinya. Kamu hanya belum melihat dirimu sekuat yang Allah lihat.
Dan bukankah kamu pernah menang kemarin? Itu bukti bahwa kamu mampu.
Ketika hari terasa gelap, doa adalah penerang.
Ketika langkah terasa beku, tawakal adalah tenaga.
Rasulullah SAW mengajarkan doa ini ketika menghadapi kesedihan:
“Ya Allah, rahmat-Mu yang aku harapkan. Jangan Engkau biarkan aku bergantung pada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata…”
(HR. Abu Dawud)
Doa ini menunjukkan bahwa manusia tidak mungkin kuat sendirian. Tetapi dengan Allah, sesuatu yang berat menjadi ringan.
Ibnul Qayyim berkata:
“Siapa yang bersandar pada Allah, maka ia akan melihat keajaiban pertolongan-Nya.

Beratnya hari bukan tanda kegagalan, tetapi tanda Allah sedang mendidikmu. Berikut cara yang dianjurkan dalam Islam untuk menguatkan diri:
Karena itu membangkitkan rasa syukur dan kekuatan.
Allah berfirman:
“Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Curahkan semuanya pada Allah. Tidak ada yang sia-sia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Allah menguji seseorang sesuai kadar imannya.” (HR. Tirmidzi)
Berat bukan berarti kamu gagal.
Berat bukan berarti kamu tidak kuat.
Berat hanya berarti kamu sedang bertumbuh.
Agar artikel ini bukan hanya inspirasi, berikut tindakan konkret yang bisa kamu lakukan hari ini terasa berat:
Ini mengingatkan bahwa kamu tidak selemah yang kamu pikirkan.
Tarik napas perlahan, ucapkan Astaghfirullah, dan biarkan hati stabil kembali.
Ayatnya pendek, maknanya dalam, obat untuk hati yang sesak.
Setiap muncul, katakan dalam hati:
“Aku pernah menang. Aku bisa melewati ini.”
Tidak harus besar. Sedekah mengundang ketenangan dan pertolongan Allah.
Tidur, istirahat, atau berhenti sejenak
Kadang hari terasa berat bukan karena masalah, tetapi karena tubuh terlalu lelah.
Ketika hari ini terasa begitu berat, ingatlah bahwa kamu sudah pernah melewati masa sulit sebelumnya. Kamu pernah menang, kamu pernah bangkit, dan kamu pernah dikuatkan oleh Allah dengan cara yang tidak terduga. Ujian adalah tanda cinta, bukan hukuman. Setiap kesulitan membawa dua kemudahan, dan setiap langkah yang kamu ambil hari ini adalah bukti bahwa Allah tidak pernah meninggalkanmu.
Sebagai wujud syukur atas kekuatan yang Allah berikan, serta sebagai bentuk peneguhan hati dalam menghadapi hari-hari yang terasa berat, kita diingatkan untuk memperbanyak amal kebaikan—salah satunya dengan bersedekah. Sedekah bukan hanya membuka pintu rezeki, tetapi juga membuka pintu ketenangan jiwa.
Kini, sedekah dapat dilakukan lebih mudah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi.
Yuk, tunaikan sedekah terbaikmu melalui website resminya: https://baznaskotasukabumi.com/
Semoga dengan terus mengingat nikmat Allah, menguatkan hati dengan ayat-ayat-Nya, dan menunaikan sedekah, kita memperoleh keberkahan, kelapangan rezeki, serta pahala yang mengalir tanpa henti hingga akhirat kelak. Aamiin.
Untuk referensi bacaan singkat lainnya kunjungi artikel BAZNAS Kota Sukabumi yang mengulas tema Jika Hari Ini Terasa Berat, Ingatlah Kamu Pernah Menang Kemarin
