Temukan berbagai keuntungan puasa di bulan Ramadhan yang bisa membuat seorang muslim dirindukan surga. Pelajari keutamaan puasa, menjaga lisan, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah di bulan penuh berkah ini.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, rahmat, dan kesempatan emas bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Salah satu keuntungan puasa di bulan Ramadhan adalah peluang besar untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dan menjadi hamba yang dirindukan surga.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
“Ketika masuk bulan Ramadhan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga terbuka, dan pintu-pintu neraka tertutup.”
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan memperbanyak amal saleh. Dengan berpuasa dengan ikhlas, seorang muslim dapat mencapai ketenangan batin dan kedudukan mulia di sisi Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Abu Daud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada empat golongan manusia yang dirindukan surga:
“Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, memberi makan orang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.”
Hadits ini menjelaskan bahwa keuntungan puasa di bulan Ramadhan tidak hanya berupa pahala, tetapi juga kekayaan spiritual yang membuat pelakunya dirindukan oleh surga.
Salah satu amal paling mulia di bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Bulan ini disebut juga Syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an) karena pada bulan inilah kitab suci diturunkan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dengan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an, hati menjadi damai dan iman semakin kuat. Itulah salah satu keuntungan puasa di bulan Ramadhan —menjadi waktu terbaik untuk memperbanyak dzikir dan tilawah agar semakin dekat dengan Allah SWT.

Menjaga lisan adalah bagian penting dari kesempurnaan puasa. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan haus karena lisannya masih digunakan untuk berkata buruk.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga lisan dari ghibah, fitnah, atau kata kotor adalah salah satu keuntungan puasa di bulan Ramadhan yang sering diabaikan. Orang yang mampu menahan ucapannya termasuk dalam golongan yang dirindukan surga, karena lisannya tidak digunakan untuk dosa, melainkan kebaikan.
Sedekah adalah amalan yang sangat dicintai Allah, apalagi di bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka dia pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Memberi makan orang lapar adalah bentuk kepedulian sosial yang membawa keberkahan hidup. Selain menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama, ini juga menjadi salah satu keuntungan puasa di bulan Ramadhan yang berdampak langsung pada hati dan kehidupan sosial umat Islam.
Puasa sendiri adalah ibadah yang sangat mulia dan memiliki ganjaran khusus. Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi:
“Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa melatih keikhlasan dan ketakwaan. Orang yang berpuasa dengan niat tulus akan diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan balasan langsung dari Allah SWT. Inilah puncak dari keuntungan puasa di bulan Ramadhan —menjadi hamba yang dirindukan oleh surga karena keteguhan imannya.
Selain pahala, keuntungan puasa di bulan Ramadhan juga terbukti baik untuk tubuh dan hubungan sosial.
Secara medis, puasa membantu menurunkan kadar kolesterol, menstabilkan gula darah, dan mengistirahatkan sistem pencernaan. Tubuh juga melakukan detoks alami yang membuat seseorang lebih segar dan sehat.
Dari sisi sosial, puasa menumbuhkan empati kepada kaum dhuafa. Tradisi berbagi takjil dan zakat fitrah memperkuat rasa persaudaraan. Puasa mengajarkan bahwa kesejahteraan bukan hanya milik pribadi, melainkan harus dirasakan bersama.
Manfaat puasa tidak hanya tampak secara lahiriah, namun juga secara spiritual.
Secara rohani , puasa mendidik hati agar sabar dan tunduk pada perintah Allah.
Secara sosial , puasa menumbuhkan empati terhadap sesama yang kekurangan.
Secara moral , puasa menahan diri dari ucapan dan perbuatan dosa.
Empat golongan yang dirindukan surga adalah teladan bagi umat Islam agar menjalani Ramadhan bukan sekadar rutinitas, tetapi perjalanan spiritual menuju ridha Allah SWT.
Dari pembahasan di atas, kita memahami bahwa keuntungan puasa di bulan Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, namun juga melatih kesabaran, keikhlasan, dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Puasa menjadikan seorang muslim lebih dekat kepada Allah SWT serta berpeluang menjadi hamba yang dirindukan oleh surga.
Namun, kesempurnaan ibadah di bulan suci ini tidak hanya dicapai melalui puasa saja. Islam juga mengajak kita untuk menyempurnakan amal melalui zakat, infak, dan fidyah . Amalan ketiga ini merupakan bentuk nyata dari rasa syukur dan kepedulian sosial, yang mampu membersihkan harta sekaligus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Mari jadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum untuk memperbanyak kebaikan dan berbagi keberkahan.
Tunaikan zakat, infak, dan fidyah dengan niat yang tulus agar setiap amal kita diterima oleh Allah SWT.
Kini, sedekah bisa dilakukan dengan mudah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi .
Yuk, salurkan sedekahmu melalui website resminya di: 👉 https://baznaskotasukabumi.com/
Semoga setiap rupiah yang kita keluarkan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di hari akhir, membawa keberkahan dalam hidup, serta menjadikan kita termasuk golongan yang dirindukan surga.
Untuk referensi bacaan singkat lainnya mengenai Keuntungan Puasa di Bulan Ramadhan, bisa dirindukan Surga, kunjungi artikel BAZNAS Kota Sukabumi yang mengulas tema Keuntungan Puasa di Bulan Ramadhan, bisa dirindukan Surga
