BAZNAS
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • ZAKAT Fitrah
  • FIDYAH
ZAKAT FITRAH
BAZNAS
  • Infak
  • Zakat
  • Fidyah
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini

Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Tujuan Memperingatinya

24 Sep 2025
Artikel
Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Tujuan Memperingatinya

Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Tujuan Memperingatinya

Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober lahir dari resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari tahun 1945. Simak asal usul, tujuan, dan makna Hari Santri di Indonesia.

Apa Itu Hari Santri Nasional?

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini bertujuan untuk mengenang peran besar santri dan ulama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bukan sekadar hari peringatan, Hari Santri juga menjadi pengingat bahwa kontribusi santri bukan hanya di masa lalu, melainkan tetap relevan di era modern. Santri adalah simbol keikhlasan, pengabdian, serta penjaga moral bangsa.

BAZNAS Kota Sukabumi

Asal Usul Hari Santri Nasional

Gagasan Hari Santri pertama kali muncul pada tahun 2014 dari para santri Pondok Pesantren Babussalam, Malang. Saat itu, Joko Widodo yang masih menjadi calon presiden menandatangani komitmen untuk menetapkan Hari Santri.

Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemudian mengusulkan tanggal 22 Oktober sebagai pilihan terbaik. Alasannya, pada tanggal tersebut tahun 1945, KH Hasyim Asy’ari—pendiri Nahdlatul Ulama—mengeluarkan Resolusi Jihad.

Resolusi ini berisi seruan kepada umat Islam untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan dari pasukan Sekutu. Seruan tersebut menggelorakan semangat perlawanan rakyat, terutama dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Akhirnya, pada 15 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres No. 22 Tahun 2015 yang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Latar Belakang Resolusi Jihad 1945

Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia menghadapi tekanan dari Belanda dan Sekutu yang ingin kembali berkuasa. Situasi ini membuat rakyat resah dan membutuhkan dorongan moral.

KH Hasyim Asy’ari lalu mengeluarkan seruan jihad pada 22 Oktober 1945. Isinya menekankan kewajiban umat Islam untuk membela kemerdekaan. Seruan tersebut menjadi pemicu semangat perlawanan rakyat, khususnya dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang dikenang sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah bangsa.

Kontroversi Penetapan Tanggal

Sebelum ditetapkan secara resmi, muncul perbedaan pandangan tentang waktu peringatan. Sebagian pihak mengusulkan tanggal 1 Muharram sebagai momen yang dianggap lebih tepat. Namun PBNU menegaskan bahwa 22 Oktober memiliki nilai historis yang kuat karena berhubungan langsung dengan Resolusi Jihad.

Perdebatan ini akhirnya berakhir pada tahun 2015, ketika Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Dengan demikian, 22 Oktober diresmikan sebagai Hari Santri Nasional.

Tradisi dan Kegiatan Peringatan

Hari besar ini diperingati melalui berbagai kegiatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Bentuk Peringatan di Masyarakat

Beberapa kegiatan yang biasa dilaksanakan antara lain:

  • Zikir dan doa bersama.

  • Pembacaan shalawat akbar.

  • Pawai budaya dan kirab.

  • Lomba baca kitab kuning serta kajian sejarah perjuangan.

Kegiatan di Pesantren dan Daerah

Selain doa dan pengajian, banyak pesantren menggelar kirab santri, apel kebangsaan, hingga lomba keterampilan. Di tingkat daerah, peringatan ini melibatkan instansi pemerintahan, sekolah, hingga organisasi masyarakat.

Tema Hari Santri Nasional

Setiap tahun, Kementerian Agama menetapkan tema peringatan Hari Santri. Misalnya, pada tahun 2023, tema yang diangkat adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Makna jihad di sini tidak lagi dimaknai sebagai peperangan fisik, melainkan perjuangan intelektual, sosial, dan spiritual. Santri diharapkan menjadi garda terdepan dalam:

  • Mengembangkan pendidikan.

  • Memberantas kebodohan.

  • Menjaga persatuan bangsa.

  • Membangun akhlak dan karakter umat.

Peran Penting Pesantren dalam Penetapan Hari Santri

Pesantren menjadi pusat lahirnya gagasan Hari Santri. Selain tempat menimba ilmu agama, pesantren juga berperan sebagai benteng moral bangsa.

Santri dididik untuk memiliki sikap teosentris (mengembalikan segala sesuatu kepada Allah), sederhana, mandiri, serta bijak dalam menghadapi perbedaan. Karakter-karakter inilah yang membuat santri relevan dengan tantangan zaman modern.

Makna Santri Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), santri adalah seseorang yang memperdalam ilmu agama Islam. Dari definisi ini, kita bisa memahami bahwa santri identik dengan:

  1. Teosentris – selalu mengutamakan nilai ketuhanan.

  2. Sukarela – ikhlas dalam beribadah dan menuntut ilmu.

  3. Bijak – sabar, rendah hati, dan taat pada hukum agama.

  4. Mandiri – terbiasa hidup sederhana dan tidak bergantung pada orang lain.

Karakter ini membuat santri menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Tujuan Peringatan Hari Santri

Penetapan Hari Santri memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:

  • Menghargai peran santri dan ulama dalam sejarah bangsa.

  • Menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

  • Menguatkan nilai religiusitas, keikhlasan, dan persatuan.

  • Mengingatkan masyarakat akan pentingnya pendidikan dan dakwah.

Relevansi di Era Modern

Walaupun berakar dari peristiwa 1945, nilai yang terkandung tetap relevan hingga kini.

Kontribusi Pesantren

Pesantren tidak hanya mencetak ahli agama, tetapi juga tokoh yang berperan di bidang politik, ekonomi, dan pendidikan. Karakter yang dibentuk, seperti sederhana, mandiri, serta berpegang teguh pada prinsip agama, menjadi modal penting dalam pembangunan bangsa.

Nilai yang Bisa Diteladani

  • Cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

  • Pengorbanan demi kemerdekaan.

  • Toleransi dalam keberagaman.

  • Kemandirian dalam menjalani hidup sederhana.

Kesimpulan

Hari Santri Nasional pada 22 Oktober merupakan momentum berharga untuk mengenang perjuangan para santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan bangsa. Nilai keikhlasan, pengabdian, dan cinta tanah air yang diwariskan para santri tetap relevan di era modern sebagai teladan dalam membangun masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan bersatu.

Sebagai wujud nyata pengamalan nilai-nilai perjuangan santri, mari kita perbanyak amal kebaikan, salah satunya dengan bersedekah. Kini, bersedekah bisa dilakukan lebih mudah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Yuk, salurkan kebaikanmu melalui website resmi: https://baznaskotasukabumi.com/.

Semoga dengan meneladani semangat santri dan menunaikan sedekah, kita memperoleh keberkahan, kelapangan rezeki, serta pahala yang terus mengalir hingga akhirat.

Sebagai referensi tambahan, BAZNAS Kota Sukabumi menyediakan artikel singkat tentang Hari Santri yang bisa diakses melalui tautan berikut: Sejarah Hari Santri Nasional.

BAZNAS Kota Sukabumi
Share

Baca Juga

Artikel
MENGHADAPI KELUARGA TOXIC,TRAUMA,EMOTIONAL ABOUSE : BERKACA DARI KISAH PARA NABI
13 Aug 2025
Artikel
Bolehkah Bersedekah Untuk Mengabulkan Hajat?
26 Sep 2025
Artikel
Apa Itu Amal Jariyah? Pengertian, Keutamaan, dan Contohnya
26 Sep 2025
Artikel
Keutamaan dan Manfaat Makan Sahur
26 Sep 2025
Artikel
Bolehkah Puasa di Bulan Sya’ban? Keutamaan, Hukum, dan Hikmahnya
26 Sep 2025
Artikel
Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Inspirasi Kehidupan Islami
26 Sep 2025
Artikel
Doa Bulan Rajab Memohon Keberkahan dan Ampunan dalam Ibadah
26 Sep 2025
BAZNAS Gedung Islamik Center, Jl. Veteran II No.2, Gunungparang, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111
(0266) 6245222

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Infak
  • Fidyah

Ikuti Kami

  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
© 2025 - Baznas Kota Sukabumi