BAZNAS
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini
  • ZAKAT
  • INFAK
  • ZAKAT Fitrah
  • FIDYAH
ZAKAT FITRAH
BAZNAS
  • Infak
  • Zakat
  • Fidyah
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Program
    • Laporan
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
  • PPID
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Konfirmasi Donasi
    • Channel Pembayaran
    • Jemput Zakat
  • Kabar
    • Semua
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Press Release
  • Donasi
    • Bantuan Sosial
    • Tunaikan Sedekah Terbaikmu Hari Ini

Stop Bullying! Tindakan Kecil, Dampak Besar Menurut Al-Qur’an

19 Nov 2025
Artikel
Stop Bullying! Tindakan Kecil, Dampak Besar Menurut Al-Qur’an

Pelajari makna bullying dalam Islam menurut Al-Qur’an dan Hadits. Dijelaskan lengkap dengan pandangan ulama, dampak psikologis dan spiritual, serta solusi pencegahan sesuai ajaran Islam.

Stop Bullying! Tindakan Kecil, Dampak Besar Menurut Al-Qur’an

Bullying atau perundungan adalah perilaku yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan tujuan menyakiti, merendahkan, atau menakut-nakuti orang lain. Bentuk bullying dapat berupa fisik, verbal, psikologis, atau bahkan melalui media digital (cyberbullying). Fenomena ini tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis dan spiritual yang serius. Dalam perspektif Islam, bullying merupakan tindakan tercela yang bertentangan dengan prinsip akhlak mulia, empati, dan keadilan.

1. Bullying dalam Perspektif Islam

Islam menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan hak orang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah sebagian kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan larangan mengejek, menghina, atau mengolok-olok orang lain, karena hal tersebut bisa menghancurkan hubungan sosial dan membawa dosa besar di sisi Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang beriman jika ia tidak mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Nawawi menekankan bahwa hadits ini menunjukkan prinsip empati, di mana setiap Muslim wajib menahan diri dari perbuatan yang menyakiti orang lain dan selalu mengupayakan kebaikan bagi sesama.

2. Jenis-Jenis Bullying

Bullying dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

  1. Bullying Fisik: memukul, menendang, atau merusak barang milik orang lain.

  2. Bullying Verbal: mengejek, memanggil julukan buruk, menyebarkan gosip.

  3. Bullying Psikologis: mengucilkan, menakut-nakuti, atau mengintimidasi secara emosional.

  4. Cyberbullying: menghina atau mengancam melalui media sosial, pesan teks, atau platform digital lainnya.

Semua jenis bullying dapat menimbulkan trauma mendalam, bahkan ketika luka fisiknya tidak terlihat. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa menyakiti hati orang lain, meskipun hanya dengan kata-kata, termasuk dosa besar karena merusak kehormatan dan psikologis korban.

BAZNAS Kota Sukabumi

3. Dampak Bullying

a. Dampak Psikologis

Korban bullying sering mengalami:

  • Rasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri.

  • Depresi, kecemasan, dan isolasi sosial.

  • Gangguan konsentrasi, prestasi akademik menurun, dan penurunan kualitas hidup.

Sementara itu, pelaku bullying juga mengalami dampak spiritual dan moral. Ibn Qayyim Al-Jawziyya dalam Madarij al-Salikin menyatakan bahwa menyakiti hati orang lain akan meninggalkan noda di jiwa pelaku, yang dapat menjauhkan mereka dari akhlak mulia dan pahala.

b. Dampak Spiritual

Allah berfirman:

“Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipatnya. Barangsiapa yang membawa kejahatan, maka hanya mendapat balasan sepadan dengannya.” (QS. Al-An’am: 160)

Sekecil apapun tindakan menyakiti orang lain akan dicatat sebagai dosa, sedangkan kebaikan sekecil senyuman atau kata baik akan dihitung sebagai pahala. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menekankan bahwa mengejek atau menyakiti orang lain merupakan dosa yang dapat merusak hubungan dengan Allah dan manusia.

4. Psikologi Pelaku dan Korban

a. Pelaku Bullying

Menurut para psikolog, pelaku bullying seringkali memiliki latar belakang:

  • Kurangnya pendidikan moral dan akhlak.

  • Pengaruh lingkungan yang permisif terhadap kekerasan.

  • Trauma atau masalah keluarga yang belum terselesaikan.

Islam mengajarkan bahwa pelaku yang berbuat zalim harus diberi nasihat lembut dan diarahkan ke jalan kebaikan. Ibn Qayyim Al-Jawziyya menekankan pentingnya nasihat yang bijaksana agar pelaku menyadari kesalahannya dan berubah.

b. Korban Bullying

Korban membutuhkan perhatian khusus. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan untuk selalu menolong orang yang dizalimi. Dalam konteks bullying, dukungan emosional dan sosial sangat penting agar korban tidak mengalami trauma jangka panjang.

BAZNAS Kota Sukabumi

5. Contoh Nyata dari Al-Qur’an dan Hadits

Beberapa kisah dalam Al-Qur’an menunjukkan dampak ejekan dan penghinaan:

  • Kisah Yusuf ‘Alaihissalam, yang diejek dan difitnah oleh saudara-saudaranya, menunjukkan dampak psikologis ejekan, namun kesabaran dan keimanan membawanya pada kesuksesan.

  • Hadits Nabi tentang larangan menghina, memaki, dan mengejek sesama Muslim menegaskan bahwa tindakan sekecil ejekan pun berdampak besar pada spiritual dan sosial.

6. Pandangan Ulama Klasik dan Kontemporer dengan Dalil

Para ulama menekankan bahwa bullying atau menyakiti orang lain termasuk perbuatan tercela dan berdosa. Mereka merujuk pada dalil Al-Qur’an dan Hadits untuk memperkuat pandangan ini:

  • Al-Ghazali: Dalam Ihya’ Ulumuddin, Al-Ghazali menegaskan bahwa menyakiti hati orang lain, baik dengan kata-kata maupun tindakan, adalah dosa besar. Ia merujuk pada QS. Al-Hujurat:12:

“Dan janganlah sebagian kamu mengumpat sebagian yang lain…” (QS. Al-Hujurat:12)

Menurut Al-Ghazali, ayat ini menekankan pentingnya menjaga kehormatan orang lain. Mengolok-olok atau mengejek termasuk perilaku yang dilarang karena bisa merusak hubungan sosial dan meninggalkan luka psikologis yang mendalam.

  • Ibn Qayyim Al-Jawziyya: Dalam Madarij al-Salikin, Ibn Qayyim menjelaskan pentingnya menasihati pelaku dengan lembut agar meninggalkan perbuatan tercela. Ia merujuk pada Hadits Nabi:

“Barangsiapa yang menunjukkan ke arah kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Hadits ini mendukung metode dakwah dan nasihat sebagai cara Islam untuk memperbaiki pelaku bullying, bukan dengan kekerasan atau balas dendam.

  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz: Ulama kontemporer ini menekankan bahwa mengejek atau merendahkan martabat seseorang termasuk dosa besar. Beliau merujuk pada Hadits:

“Tidak boleh seorang Muslim menzhalimi saudaranya Muslim, tidak memandang hina dan meremehkannya.” (HR. Muslim)

Bin Baz menjelaskan bahwa tindakan menyakiti orang lain tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga mengurangi pahala dan keberkahan pelaku. Oleh karena itu, menahan diri, menasihati, dan melindungi hak orang lain adalah kewajiban moral dan spiritual bagi setiap Muslim.

Secara keseluruhan, para ulama sepakat bahwa setiap tindakan yang menyakiti orang lain, sekecil apapun, memiliki konsekuensi besar, dan Islam menekankan empati, nasihat yang bijak, dan perlindungan terhadap korban sebagai kewajiban.

7. Solusi dan Pencegahan Menurut Islam

  1. Pendidikan Karakter dan Akhlak Mulia
    Mengajarkan anak-anak untuk bersikap empati, sabar, dan menahan diri dari ejekan. Rasulullah bersabda:

    “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang mampu menahan amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  2. Memberi Nasihat Lembut kepada Pelaku
    Nasihat dilakukan dengan hikmah dan kelembutan agar pelaku menyadari kesalahannya.

  3. Memberikan Dukungan pada Korban
    Mendengarkan keluhan korban, memberikan kata-kata motivasi, dan membantu mereka pulih secara emosional.

  4. Penegakan Keadilan
    Pelaku yang merugikan orang lain harus diberikan hukuman sesuai syariat agar tidak mengulangi perbuatannya.

  5. Pencegahan Melalui Lingkungan
    Sekolah, keluarga, dan masyarakat berperan menciptakan lingkungan aman dan mendidik, sehingga bullying tidak menjadi perilaku yang diterima.

8. Contoh Tindakan Kecil dengan Dampak Besar

  • Menghentikan ejekan atau olokan teman.

  • Memberikan dukungan atau pujian pada korban.

  • Menasihati teman yang menyakiti orang lain.

  • Mengikuti kegiatan sosial yang mengajarkan empati dan kepedulian.

Islam menegaskan bahwa tindakan kecil ini bisa mendatangkan pahala besar sekaligus mencegah dosa.

Kesimpulan

Bullying adalah tindakan kecil yang terlihat sepele, namun memiliki dampak besar—baik secara psikologis, sosial, maupun spiritual. Islam dengan sangat jelas mengajarkan bahwa menjaga kehormatan sesama, menahan lisan, dan menjauhi kezhaliman adalah bagian penting dari akhlak seorang Muslim. Dalil Al-Qur’an, Hadits, serta pandangan para ulama klasik maupun kontemporer sama-sama menegaskan bahwa menyakiti hati orang lain, mengejek, meremehkan, atau merundung merupakan perbuatan yang diharamkan dan memiliki konsekuensi dosa di sisi Allah Ta’ala.

Sebaliknya, tindakan kecil seperti memberi dukungan, menghentikan ejekan, menolong yang dizalimi, atau menasihati dengan lembut adalah amal kebaikan yang pahalanya berlipat ganda. Setiap Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang membawa kedamaian, bukan menyebarkan luka dan kebencian.

Sebagai wujud nyata dalam mengamalkan ajaran Islam tentang kasih sayang, empati, dan kepedulian, kita diajak untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya dengan bersedekah. Sedekah tidak hanya membantu sesama, tetapi juga menjadi bukti bahwa kita benar-benar mempraktikkan nilai anti-zalim, anti-bullying, dan cinta kasih yang diajarkan dalam Al-Qur’an.

Kini bersedekah dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi.

Ayo, wujudkan kepedulianmu melalui sedekah di website resmi berikut: https://baznaskotasukabumi.com/

Semoga dengan memperbanyak kebaikan dan menunaikan sedekah, Allah melapangkan rezeki kita, membersihkan hati kita dari sifat buruk seperti meremehkan dan menyakiti orang lain, serta memberikan pahala yang terus mengalir hingga akhirat. Mari hentikan bullying, sebarkan kasih, dan jadilah muslim yang membawa keberkahan bagi sesama.

Untuk referensi bacaan singkat lainnya kunjungi artikel BAZNAS Kota Sukabumi yang mengulas tema Stop Bullying! Tindakan Kecil, Dampak Besar Menurut Al-Qur’an

BAZNAS Kota Sukabumi
Share

Baca Juga

Artikel
MENGHADAPI KELUARGA TOXIC,TRAUMA,EMOTIONAL ABOUSE : BERKACA DARI KISAH PARA NABI
13 Aug 2025
Artikel
Mencari Keuntungan Bisnis Tanpa Menghilangkan Keberkahan
19 Dec 2025
Artikel
UMKM Naik Kelas: Strategi Bisnis Halal dan Berkah Menurut Prinsip Ekonomi Islam
17 Dec 2025
Artikel
Menghidupkan Kembali Empati: Tantangan Akhlak di Era Modern dalam Pandangan Islam
17 Dec 2025
Artikel
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam
16 Dec 2025
Artikel
Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna: Kekuatan Tawakal dalam Mengubah Hidup
15 Dec 2025
Artikel
Belajar Bukan Sekadar Hafalan: Menemukan Makna Ilmu Menurut Perspektif Islam
12 Dec 2025
BAZNAS Gedung Islamik Center, Jl. Veteran II No.2, Gunungparang, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111
(0266) 6245222

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Konfirmasi Donasi
  • Kalkulator
  • Channel Pembayaran
  • Jemput Zakat

Donasi

  • Program
  • Zakat
  • Infak
  • Fidyah

Ikuti Kami

  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
  • Baznas Kota Sukabumi
© 2025 - Baznas Kota Sukabumi